20 February 2013

KOMPETENSI GURU DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU


PROFESIONALISME GURUMAKALAH
BAB I
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
Guru      profesional      seharusnya       memiliki          empat kompetensi, yaitkompetensi pedagogis, kognitif, personaliti, dan sosial. Oleh karena itu, selain terampil mengajar, seorang guru juga memilikpengetahuan yang luas, bijak, dan dapabersosialisasi dengan baik.
Profesi guru dan dosen merupakan bidanpekerjaan khusus yang memerlukan prinsip-prinsip profesional. Mereka harus (1) memiliki bakat, minatpanggilan jiwa, dan idealisme, (2) memilikkualifikasi pendidikan dan latabelakanpendidikan yang sesuai dengan bidantugasnya, (3) memilikkompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya. Di samping itu, merek juga  
haru (4)  mematuh kod etik  profesi (5)  memilik hak  dakewajiban dalam melaksanakan tugas, (6) memperoleh penghasilan yanditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya, (7) memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan(8) memperoleh perlindungahukudalam melaksanakan tugas profesionalnya, dan (9) memiliki organisasi profesi yang berbadan hukum (sumber UU tentang Guru dan Dosen).
Bila kita mencermati prinsip-prinsip profesional di atas, kondisi kerja paddunia pendidikan di Indonesia masih memiliki titik lemah pada hal-hal berikut:

1 Kualifikasi  da latar  belakan pendidikan  tidak  sesuai  dengan  bidantugas. Di lapangan banyak di antara guru mengajarkan mata pelajaran yang tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan latar belakanpendidikan yang dimilikinya.
2 Tidak  memilik kompetensi  yang  diperlukan  sesuai  bidang tugas.  Gurprofesional seharusnya memiliki empat kompetensi, yaitu kompetenspedagogis, kognitif, personaliti, dan sosial. Oleh karena itu, seorang guru selain terampil mengajar, juga memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat bersosialisasi dengan baik.

3 Penghasilan tidak ditentukan sesuai dengan prestasi kerja. Sementara ini guru yang berprestasi dan yang tidak berprestasi mendapatkan penghasilan yang sama. Memang benar sekarang terdapat program sertifikasi. Namun, program tersebut tidak memberikan peluang kepada seluruh guru. Sertifikasi hanya dapat diikuti oleh guru-guru yang ditunjukepala sekolah yang notabene akan berpotensi subjektif.
4) Kurangnya   kesempatan   untuk   mengembangkan   profesi   secarberkelanjutan.   Banyak   guru   yang   terjebak   pada    rutinitas.   Pihaberwenang   pun   tidak   mendorong   guru   ke   arah   pengembangan kompetensi diri ataupun karier. Hal itu terindikasi dengan minimnya kesempatan beasiswa yang diberikan kepada guru dan tidak adanya program pencerdasan guru, misalnya dengan adanya tunjangan buku referensi, pelatihan berkala, dsb.
Profesionalisme dalam pendidikan perlu dimaknai he does his job well.

Artinya,  gur harusla orang  yang  memilik insting  pendidik palin tidak mengertdan memahami pesertdidik. Guru harus menguasai secara mendalam minimal satbidang keilmuan. Gurharus memiliki sikap integritas profesional. Dengan integritas barulah, sang guru menjadi teladan atau role model.
Menyadari banyaknya guru yang belum memenuhi kriteria profesional, guru dan penanggung jawab pendidikan harumengambil langkahHal-hal yang dapat dilakukan di antaranya (1) penyelenggaraan pelatihanDasaprofesionalisme adalah kompetensi. Sementara itupengembangan kompetensi mutlak harus berkelanjutan. Caranya, tiada lain dengan pelatihan. (2) Pembinaaperilaku kerja. Studi-studi sosiologi sejak zamaMax Weber di awal abad ke-20 dan penelitian-penelitian manajemen dupuluh tahun belakangan bermuara pada satu kesimpulan utama bahwa keberhasilan padberbagai wilayah kehidupan ternyata ditentukan oleh perilaku manusia, terutama perilaku kerja. (3)  Penciptaan  wakt luang.  Wakt luan (leisure  time)  suda lama menjadi sebua bagian  proses  pembudayaan Salah  sat tujuan  pendidikan  klasik (Yunani-Romawi)   adalah   menjadikan   manusia   makin   menjadi   "pengangguterhormat",  dalam  arti       semakin memilikbanyak        waktu  luang   untuk mempertajam intelektualitas (mind) dan kepribadian (personal). (4) Peningkatan kesejahteraan 
 Agar  seoran guru  bermartabat  da mamp "membangun" manusia muda dengan penuh percaya diri, 
 guru harus memiliki kesejahteraan yang cukup.

B.  RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini, penulis akan membahas beberapa masalah yanberkaitan dengan kompetensi guru dalam meningkatkan profesional guru, yaitu “Bagaimana upaya peningkatan kompetensi guru dalam dunia pendidikan?”.

BAB II

PEMBAHASAN

A.  KOMPETENSI GURU

Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikananak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikandasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru  seperti  in harus mempunyai  semacam  kualifikasi  formal.  Dalam definisi yanglebih  luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yangbaru dapat juga dianggap seorang guru
Guru adalah profesi yang mempersiapkan sumber daya manusiauntuk menyongsong pembangunan bangsa dalam mengisikemerdekaan. Guru dengan segala kemampuannya dan dayaupayanya mempersiapkan pembelajaran bagi peserta didiknya. Sehingga tidak salah jika kita menempatkan guru sebagai salah satu kunci pembangunan bangsa menjadi bangsa yang majudimasa yang akan datang. Dapat dibayangkan jika guru tidakmenempatkan fungsi sebagaimana mestinya, bangsa dan negara iniakan tertinggal dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologiyang kian waktu tidak terbendung lagi perkembangannya.
Seorang guru yang mendidik banyak siswa dan siswidi sekolah harus memiliki kompetensi. Kompetensi yang harusdimiliki diantaranya adalah :

1  Kompetensi Pribadi
Guru sering dianggap sebagai sosok yangmemiliki kepribadian ideal. Oleh karena itu, pribadi gurusering dianggap sebagai model atau panutan  (yang  harus digugu  dan  ditiru).  Sebagai  seorang  model  guruharus memiliki kompetensi yang berhubungan denganpengembangan kepribadian (personal competencies), di antaranya: (1) kemampuan yang berhubungan denganpengalaman ajaran agama sesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya; (2) kemampuan untukmenghormati dan menghargai antarumat beragama; (3)kemampuan untuk berperilaku sesuai   denga  norma, aturan  da  sistem   nilai   yang   berlak  dimasyarakat; (4) mengembangkan sifat-sifat terpujisebagai seorang guru misalnya sopan santun dan tatakarma dan; (5) bersikap demokratis dan terbuka terhadap pembaruan dan kritik.

2  Kompetensi Profesional

Kompetensi  profesional  adalah  kompetensi atau  kemampuan yang berhubungan dengan penyesuaiantugas-tugas keguruan. Kompetensi ini merupakankompetensi yang sangat penting. Oleh sebab langsungberhubungan dengan kinerja yang ditampilkan. Olehsebab itu, tingkat keprofesionalan seorang guru dapatdilihat dari kompetensi sebagai  berikut:  (1)  kemampuan untuk menguasai  landasan kependidikan,  misalnya paham  akan  tujuan  pendidikan  yang  harus dicapaibaik tujuan nasional, institusional, kurikuler dan tujuanpembelajaran; (2) pemahaman dalam bidang psikologipendidikan, misalnya paham tentang tahapanperkembangan siswa, paham tentang teori-teori belajar;(3) kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai  dengan  bidang studi yang diajarkannya; (4) kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai metodologidan strategi pembelajaran; (5) kemampuan merancangdan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar;(6) kemampuan dalam melaksanakan evaluasipembelajaran; (7) kemampua dalam menyusunprogram pembelajaran; (8) kemampuan dalammelaksanakan unsur penunjang, misalnya administrasisekolah, bimbingan dan penyuluhan dan; (9) kemampuandalam melaksanakan penelitian dan berpikir ilmiah untuk meningkatkan kinerja.
3  Kompetensi Sosial Kemasyarakatan

Kompetensi ini berhubungan dengan kemampuanguru sebagai anggota  masyarakat  dan  sebagai  makhluk sosial,  meliputi:  (1) kemampua  untuk   berinteraks dan   berkomunikasi   denga  teman sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesional; (2) kemampuanuntuk    mengenal    dan    memahami    fungsi-fungsi   setiap    lembaga kemasyarakatan  dan;  (3) kemampuan untuk  menjalin  kerja  sama  baik secaraindividual maupun secara kelompok.

B.  KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

Pada dasarnya terdapat seperangkat tugas yang harusdilaksanakan oleh guru berhubungan dengan profesinya sebagaipengajar, tugas guru ini sangat berkaitan dengan kompetensiprofesionalnya. Hakikat profesi guru merupakan suatu profesi,yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang pendidikan. Walaupun pada kenyataannya masihterdapat hal-hal tersebut di luar bidang kependidikan.
Ciri  seseorang  yang  memiliki  kompetensi  apabila  dapat melakukan sesuatu, hal ini sesuai dengan pendapat Munandarbahwa, kompetensi merupakan daya untuk melakukan suatutindakan sebagai hasil dari pembawaan dan  latihan Pendapat ini,  menginformasikan dua  faktor  yang mempengaruhiterbentuknya kompetensi, yakni ; (a) faktor bawaan, sepertibakat, dan (b) faktor latihan, seperti hasil belajar.
Menurut  Soedijarto, Guru yang memiliki kompetensiprofesional perlu menguasai antara lain:
(a) disiplin ilmu pengetahuan sebagai sumberbahan pelajaran, (b) bahan ajar yangdiajarkan,
(c)  pengetahuan tentang karakteristik siswa,

(d) pengetahuan tentang filsafat dan tujuan pendidikan,

(e) pengetahuan serta penguasaan metode danmodel mengajar, (f)  penguasaan terhadapprinsip-prinsip teknologi pembelajaran,
(g) pengetahuan terhadap penilaian, dan mampumerencanakan, memimpin, guna kelancaran prosespendidikan.
Tuntutan atas berbagai kompetensi ini mendorong guruuntuk memperoleh informasi yang dapat memperkayakemampuan agar tidak mengalami  ketinggalan  dalam kompetensi  profesionalnya.  Semua  hal  yang disebutkandiatas merupakan hal yang dapat menunjang terbentuknyakompetensi guru. Dengan kompetensi profesional tersebut, dapatdiduga berpengaruh pada proses pengelolaan pendidikansehingga mampu melahirkan keluaran pendidikan yang bermutu.Keluaran yang bermutu dapat dilihat pada hasil langsungpendidikan yang berupa nilai yang dicapai siswa dan dapat jugadilihat dari dampak pengiring, yakni dimasyarakat. Selain itu,salah satu unsur pembentuk kompetensi profesional guru adalahtingkat komitmennya terhadap profesi guru dan didukung olehtingkat abstraksi atau kemampuan menggunakan nalar. Guru yangrendah tingkat komitmennya, ditandai oleh ciri-ciri sebagaiberikut:
a.   Perhatian yang disisihkan untuk memerhatikan siswanyahanya sedikit.

b  Waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk melaksanakantugasnya hanya sedikit.
c  Perhatian utama guru hanyalah jabatannya.

Sebaliknya, guru yang mempunyai tingkatan komitmentinggi, ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut:
a.   Perhatiannya terhadap siswa cukup tinggi.
b  Waktu  dan  tenaga  yang  dikeluarkan  untuk melaksanakan  tugasnya banyak.
c  Banyak bekerja untuk kepentingan orang lain.
Kompetensi guru berkaitan dengan profesionalisme, yaituguru yang profesional adalah  guru yang kompeten(berkemampuan). Karena itu, kompetensi profesionalisme gurudapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya dengan kemampuan tinggi.Profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pemahamantentang pembelajaran, kurikulum, dan perkembangan manusiatermasuk gaya belajar. Pada umumnya di sekolah-sekolah yangmemiliki guru dengan kompetensi profesional akan menerapkan“pembelajaran dengan melakukan untuk menggantikan caramengajar dimana guru hanya berbicara dan peserta didikhanya mendengarkan. Dalam suasana seperti itu, peserta didiksecara aktif dilibatkan   dalam   memecahkan   masalah mencari   sumber   informasi,   data evaluasi, serta menyajikandan mempertahankan pandangan dan hasil kerja mereka kepadateman sejawat dan yang lainnya. Sedangkan para guru dapatbekerja secara intensif dengan guru lainnya dalam merencanakanpembelajaran, baik individual maupun tim, membuat keputusantentang desain sekolah, kolaborasi tentang pengembangankurikulum, dan partisipasi dalam proses penilaian. Kompetensiprofesional seorang guru adalah seperangkat kemampuan yangharus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil. Adapun kompetensi yang harusdimiliki oleh seorang guru, terdiri dari 3 (tiga) yaitu ; kompetensipribadi, kompetensi sosial, dan  kompetensi  profesional mengajar.  Keberhasilan  guru dalam  menjalankan profesinya  sangat  ditentukan  oleh  ketiganya  dengan  penekanan  padakemampuan mengajar.
Dengan demikian, bahwa untuk menjadi guru profesionalyang memiliki akuntabilitas dalam melaksanakan ketigakompetensi tersebut, dibutuhkan tekad dan keinginan yang kuatdalam diri setiap guru atau calon guru untuk mewujudkannya. Sebagai seorang guru perlu mengetahui dan menerapkanbeberapa prinsip mengajar agar seorang guru dapatmelaksanakan tugasnya secara profesional, yaitu sebagai berikut:
1.  Guru harus dapat membangkitkan perhatian pesertadidik pada materi mata pelajaran yang diberikan sertadapat menggunakan berbagai media dan sumber belajaryang bervariasi.
2. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didikuntuk aktif dalam berpikir serta mencari dan menemukansendiri pengetahuan.
3.  Guru   haru  dapat   membua  uruta  (sequence)  dalam   pemberian pelajaran dan penyesuaiannya denganusia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik.
4  Guru  perlu  menghubungkan  pelajaran  yang  akan diberikan  dengan pengetahuan yang telah dimilikipeserta didik (kegiatan apersepsi), agar peserta didikmenjadi mudah dalam memahami pelajarannya yangditerimanya.
5  Sesuai  dengan  prinsip  repitisi  dalam  proses pembelajaran,  diharapkan guru dapat menjelaskan unitpelajaran secara berulang-ulang hingga tanggapan pesertadidik menjadi jelas.
6  Guru wajib memerhatikan dan memikirkan korelasi atauhubungan antara mata pelajaran dan/atau praktik nyatadalam kehidupan sehari-hari.
7.  Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar parapeserta didik dengan cara memberikan kesempatanberupa pengalaman secara langsung, mengamati/meneliti,dan menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya.
8  Guru   haru  mengembangkan   sikap   pesert  didik  dala  membina hubungan sosial, baik dalam kelas maupun diluar kelas.

9.  Guru   harus   menyelidiki   dan   mendalami   perbedaa peserta   secara individual agar dapat melayani siswasesuai dengan perbedaannya tersebut.
10. Guru juga dapat melaksanakan evaluasi yang efektifserta menggunakan hasilnya untuk mengetahui prestasidan kemajuan siswa serta menggunakan hasilnya untukmengetahui prestasi dan kemajuan siswa serta dapatmelakukan perbaikan dan pengembangan.
Seiring denga kemajuan teknologi informasi yangberkembang pesat, guru tidak lagi hanya bertindak sebagaipenyaji informasi, tetapi juga harus mampu bertindak sebagaifasilitator, motivator, dan pembimbing yang lebih banyakmemberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencaridan mengolah sendiri informasi. Dengan demikian keahlianguru harus terus dikembangkan dan tidak hanya terbataspada penguasaan prinsip mengajar seperti  yang  telah diuraikan  di  atas.  Bertitik  tolak  dari  pendapat  para  ahlitersebut diatas, maka yang dimaksud “KompetensiProfesionalisme Guru” adalah orang yang memilikikemampuan dan keahlian khusus dalam bidangnya sehingga iamampu menjalankan tugas dan fungsinya sebagai seorangguru dengan hasil yang baik.

C.   GURU PROFESIONAL DALAM PROSES PENDIDIKAN

Guru adalah suatu profesi, dimana sebelum ia bekerja sebagai guru, terlebih dahulu dididik dalam suatu lembagapendidikan keguruan, yang didalamnya ia bukan hanya belajarilmu pengetahuan bidang studi yang akan diajarkan dan ilmu serta metode mengajar, tapi juga dibina agar memiliki kepribadiansebagai guru.
Ki Hajar Dewatara telah menggariskan pentingnyaperanan guru dalam proses pembelajaran dengan ungkapan ingngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wurihandayani”, di mana guru harus dapat menempatkan diri sebagaiteladan, penasihat, pembimbing, dan motivator bagi anakdidiknya.
Menurut  data  Human  Devlopment  Indek  (HDI), guru  yang  memiliki standar kualifikasi mengajar adalah berkisar60% untuk SD, 40% SLTP, 34% SLTA, dan 17,2% atau 69,477 guru mengajar tidak sesuai dengan bidang studi atau latarbelakang pendidikannya ”.
Dalam Jurnal Profesor Sujipto, Rektor UNJmenyebutkan bahwa ”Saat ini baru 50 % dari guru Indonesiayang memiliki standarisasi dan kompetensi”. Kondisi ini masihsangat jauh dari yang diharapkan, sehingga sangat wajar mutupendidikan kita tidak begitu bagus.
Dari  data  HDI  juga  terungkap  bahwa  kualitas sumber  daya  manusia Indonesia saat ini menduduki peringkat 105, dimana untuk wilayah Asia Tenggara Singapura mendudukiperingkat 25, Brunai peringkat 26, Malaysia peringkat 57, Thailand  peingkat  57,  dan  Philipina  menempati  peringkat 77.  (Falah  Yunus, 2007).

UU No.14 Tahun 2005 tentang, Guru dan Dosen pasal 1ayat 1 menyebutkan Guru adalah pendidik profesionaldengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didikpada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.
Sedangkan pada pasal 7 ayat 1 disebutkan Profesi guru...... merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakanberdasarkan prinsip sebagai berikut:
(a) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme; (b)memiliki komitmen untuk meningkatkan mutupendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia; (c)memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikansesuai dengan bidang tugas; (d). memiliki kompetensi yangdiperlukan sesuai dengan bidang tugas.

Dengan demikian, kriteria guru profesional yangdiamanatkan oleh undang-undang tersebut adalah:
1  Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.

2.  Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia.
3.   Memiliki  kualifikasi  akademik  dan  latar  belakang pendidikan  sesuai dengan bidang tugas.
4  Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai denganbidang tugas.

Lain lagi dengan tanggapan para siswa tentang bagaimanaguru profesional dalam perspektif mereka. Kriteria guru idealdalam perspektif siswa, di antaranya:
1.  Dapat berperan sebagai orang tua yang senantiasamemperhatikan anak
didiknya, dan menghormati mereka dengan panggilanyang enak, serta hafal nama panggilan setiap anakdidiknya.
2. Dapat berperan sebagai teman belajar yang senantiasa menempatkan diri pada posisi “peserta belajar” dengantidak bersikap menggurui, sehingga anak didik akan dapattermotivasi untuk bersaing dalam menyelesaikan setiap masalahnya dalam proses pembelajaran.
3. Dapat berperan sebagai teman bergaul yangmemposisikan diri sebagai sahaba  “sebaya”   yan sikap   dan   gaya   bahasanya   akrab dengan lingkungan seusia  anak  didik,  serta  dapat  memberikan  suasana santai yang penuh inovasi dalam lingkungan pembelajarandi kelas.
Hal ini sesuai dengan Asas Utama Quantum TeachingBawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan duniakita ke dunia mereka.
Dalam sudut pandang penulis, selain berbagai pendapatdi atas, terdapat beberapa kriteria lainnya yang harus dimilikiseorang guru dalam kegiatan belajar di kelas, antara lain:
1  Dalam  segi  penampilan, guru harus  berpakaian  rapi, sopan, dan  enak dipandang, serta tidak tampilberlebihan. Guru juga harus dapat menampilkan sikapdan menggunakan gaya bahasa yang sesuai dengan lingkungan kelas tempat ia melakukan prosespembelajaran.
2. Dalam segi administrasi, guru harus menguasai berbagaiadministrasi kependidikan yang digunakannya dalamproses belajar. Guru harus menguasai kurikulum serta memiliki perencanaan dalam setiap kegiatanpembelajarannya. Guru juga harus selalu membekali diridengan perangkat administrasi yang digunakan sebagaiindikator perkembangan siswa di kelas, seperti daftarhadir dan daftar nilai, pada setiap pertemuannya.
3  Dalam  segi  organisasi,  guru  harus  mampu memposisikan  diri  sebagai leader yang membawa anakdidiknya ke dalam dunia pembelajaran. Guru juga harusmampu berperan sebagai motivator dan fasilitator bagianak didiknya.
Menurut  Muhibbin  Syah  (2004),  ada  sepuluh kemampuan  dasar  yang

harus dimiliki guru dalam upaya peningkatanmutu belajar, yaitu:

1  Menguasai bahan ajar,
2  Mengelola program belajar mengajar,
3  Mengelola kelas,
4  Menggunakan media dan sumber belajar,
5  Menguasai landasan-landasan pendidikan,
6  Mengelola interaksi belajar mengajar,
7  Menilai prestasi siswa,
8  Mengenal fungsi dan program layanan bimbingankonseling di sekolah
9  Mengenal dan melaksanakan administrasi sekolah, dan
10. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasilpendidikan guna keperluan pengajaran.
Bila ditelaah secara seksama, dapat kita temukan bahwasalah satu kemampuan pokok yang wajib dikuasai oleh seorangguru profesional adalah merencanakan, mengembangkan danmelaksanakan kurikulum dalam setiap proses  pengajarannya.Karena  itu,  guru  harus menjadi  gudang  inovasi dalam menciptakan metode dan model-model pembelajaran yang unik,menarik, dan sesuai dengan perkembangan jaman serta kondisi lingkungan pengajarannya. Guru harus mampu berpikir kreatifserta bersikap peka terhadap lingkungan sekitarnya danlingkungan sekitar anak didiknya.


BAB III

PENUTUP

Dari  uraian  di  atas  dapat  kita  simpulkan  bahwa untuk  menjadi  guru profesional, seseorang harus:

1.   Mengert  da  menyenangi   dunia   pendidikan  dan  didukun  dengan kompetensi profesionalisme.
2.   Menerapkan prinsip mengajar yang baik serta mempunyaikomitmen yang tinggi terhadap pendidikan.
3. Mempunyai motivasi kerja yang baik sehingga dapatmeningkatkan kinerja guru dalam proses belajar mengajar.
4.   Berjiwa sabar dan bisa dijadikan suri tauladan bagi anakdidiknya, baik dalam berkata maupun bersikap.
5.   Memiliki multi peran sehingga mampu menciptakan kondisibelajar mengajar yang efektif dan suasana sekolah yangkondusif.
6. Mengikuti perkembangan teknologi komunikasi daninformasi untuk dunia pendidikan.
7.   Mempunyai  program  pengajaran  yang  jelas  dan  terarah sesuai  dengan kurikulum.
8.   Berbudi       pekerti luhur    dan      berkepribadian            yang    santu dan bertanggungjawab.
Demikian   tulisa  yang   sangat   sederhan  ini mudah-mudahan   bias memberikan sumbangan pemikiran inovasidemi mencerdaskan kehidupan anak bangsa dan pada akhirnyadapat memberi manfaat bagi kita semua terutama bagi penulissendiri tentunya.


DAFTAR PUSTAKA
Dede     Mohamad Riva Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guruhttp://www.duniaesai.com/pendidikan/didik18.html  diakses  tanggal  15 Maret 2010.
Fitrianur. Kompetensi Profesionalisme Guru.http://www.tarakankota.go.id diakses tanggal 15 Maret 2010.
Penyusun, 2006, Panduan Penyusunan Kurikulum TingkatSatuan PendidikanJenjang Pendidikan Dasar danMenengah, Jakarta: BSNP.
PP Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan, Jakarta.
Sutikno, Sobry, 2008, Belajar dan Pembelajaran, Bandung:Prospect.
UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional, Jakarta.
UU Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,Jakarta.
Saiful Adi. Kompetensi Yang Harus Dimiliki Seorang Guruhttp://saifuladi.wordpress.com/2007/01/06/

No comments:

Post a Comment